Senin, 05 September 2011

Ayah

Ayah
biar kuingat
sedari dulu pernahkah kau menjemputku sewaktu aku pulang sekolah ?
tidak

Ayah
biar kuingat
pernahkah kau berbincang denganku mengenai hal yang sangat kucinta, yaitu sepak bola ?
tidak kan

Ayah
biar kuingat
pernahkah kita pergi bersama sekedar menghabiskan waktu ?
tidak juga kan

Ayah
kini kuingat
kau tak akan mau menjemputku sepulang sekolah karena kau inginkan ku menjadi pemuda tampan yang mandiri

Ayah
kini kuingat
kau tak suka membicarakan hal yang paling kucinta seperti sepak bola, karena kau ingin membicarakan mengenaiku saja, hal yang kau cinta

Ayah
kini kuingat
kau tak ingin menghabiskan waktu diluar bersama, karena kau ingin selalu kita bersama yang lain, di tempat yang selalu di penuhi cinta, di rumah

Ayah
ingatkah ayah
dulu kau ajariku penjumlahan, pembagian
sekarang aku tau mengapa kau ajariku hal itu,
agar aku dapat menambah kebahagiaaan dan membagi sukacita kepada sesama, karena hidup adalah untuk membuat orang lain bahagia

Ayah
ingatkah ayah
dulu kau ajariku bahasa asing
yang membuatku selalu kagum mendengarnya,
yang membuatku selalu bermimpi, untuk pergi ke negeri asing bermain salju, dan menggoda gadis asing yang putih kulitnya, panjang kakinya

Ayah
terima kasih ya
kuharap kau sehat selalu,
tunggu aku ajak ayah ke negeri asing, bermain salju, berbicara dengan orang asing sungguhan, yang jangkung badannya, tinggi hidungnya

Ayah
kan selalu kuingat semua ajaran mu,
kan selalu ku ingat semua kebaikan mu
kan selalu kuingat cintamu

ttd, kami semua yang selalu mengingat mu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar